Ringkasan Novel KODENG (Petualangan ke Pulau Bajak Laut)
KODENG (Petualangan ke Pulau Bajak Laut)
Suatu malam yang cerah , ayah Kodeng pergi berlayar ,akan
tetapi tiba-tiba cuaca berubah menjadi buruk, angin bertiup kencang , ombak pun
meninggi . Kodeng pun lari ke mushola kemudian kodeng berbicara dengan pak Juhi
“Pak Juhi bagaimana ini , ayahku pergi berlayar sementara
suasana sedang memburuk “ ujar Kodeng
“Kalau begitu marilah kita berdoa bersama supaya ayahmu
baik-baik saja “ujar pak Juhi
Kodeng pun berdoa bersama pak Juhi . Keesokan harinya para
keluarga nelayan berkumpul di tepi pantai untuk menunggu kedatangan para
nelayan dan tiba-tiba satu,dua kapal telah nampak di ufuk barat, akan tetapi kapal
ayah Kodeng tidak tampak, Kodeng pun memanjat pohon kelapa tapi pak Timo
menyuruh Kodeng untuk turun, Kodeng pun turun berharap agar pak Timo tahu
dimana ayahnya berada,
“Pak Timo tahu dimana ayahku berada ? “ ujar Kodeng
“Ayah kamu memang ikut berlayar bersama kami ,akan tetapi
badai dating tiba-tiba, layar kapal ayahmu terbakar, dengan santainya ayahmu
menyiram layarhya dengan air laut dan kemudian ………………….” Ujar pak Timo
Kodeng pun hanya bisa menangis dan berharap ayahnya dapat
kembali .
Suatu ketika Kodeng
ingin mencari ayahnya, Kodeng pun bilang kepada pak Juhi
“Pak Juhi, saya ingin
pergi mencari ayah “
“Tapi Nak, itu tidak mungkin pasti warga melarang kamu untuk
pergi mencari ayahmu “ ujar pak Juhi
“ Tapi pak, saya tidak ingin hidup sendirian “ jawab Kodeng
“Baiklah” ujar pak Juhi
Keesokan harinya Kodeng dengan pak Juhi pergi ke pasar untuk
membeli perlengkapan seperlunya dan Kodeng pun pergi berlayar . Setelah dua hari,
Kodeng kehabisan bekal , dia tidak bisa mencari makanan karena dia berada
ditengah laut yang dalam dan dia hanya bisa tergeletak sambil memandangi awan
tiba-tiba ada seekor burung camar yang membawa ikan di paruhnya dan Kodeng pun
berkata
“Wahai, burung camar yang baik , maukah kau membagi sedikit
makanan kepadaku”
“Baiklah” burung camar memberikan makanan kepada Kodeng.
Kodeng pun memakan ikan mentah dan setelah itu si burung camar pun berkata
“Hai, namamu siapa? Dan kenapa kamu bisa sampai kesini ?”
“Namaku Kodeng, aku kesini karena aku ingin mencari ayahku dan
namamu siapa?’’
“Namaku Huya , oh iya aku tahu dimana ayahmu berada , dia
berada disana “
Kodeng pun bergegas pergi ke tempat yang ditunjukkan huya,
perjalanan kesana membutuhkan waktu yang sangat lama sehingga setelah sampai di
tujuan ,waktu sudah malam. Mereka pun memutuskan untuk berkemah di hutan dan keesokkan
harinya tiba-tiba tas Kodeng hilang dan Huya pun berkata
“ Hai, Kodeng lihat ada jejak kaki “
“Iya terus kenapa? “ Huya pun mematuk kepala Kodeng,
“Oh … jejak kaki pencuri maksudmu “ jawab Kodeng
Kodeng dan Huya mengikuti jejak kaki itu ternyata pencuri tas
Kodeng adalah seekor monyet yang nakal namanya Timot ,kemudian Timot
mengembalikan tas Kodeng dan berkata “Mau apa kau kemari?”
“Aku kesini mau mencari ayahku “ jawab Kodeng
“Ooo…. Lelaki yang memakai baju compang-camping itu “ ujar Timot
“Jangan hina ayahku !” jawab Kodeng
“Baiklah, ayahmu diculik oleh bajak laut Joni , kalau kau
ingin mengetahui dimana ayahmu maka ikutlah aku “
Kodeng pun mengikuti
Timot dan Timot pun mengantarkan Kodeng tapi ditengah-tengah perjalanan. Kodeng,
Huya dan Timot bertemu dengan seekor penyu yang terdampar , Kodeng pun membawa
penyu tersebut untuk ikut mencari ayahnya dan tidak lama kemudian sampailah ke
markas bajak laut Joni mereka pun memasuki lorong yang gelap itu dan akhirnya
mereka menemukan sel yang sangat kecil tapi sel itu kosong tanpa disadari ada
sesosok mengendap-endap diantara bayang-bayang dan tiba-tiba keluarlah seekor
anjing herder yang bertubuh besar dan sekaligus peliharaan bajak laut Joni
“Gerrrr…mau apa kalian kesini?” anjing itu mengeram dan tanpa
disadari Nyunyu menyelinap pergi ,
“Aku hanya ingin mencari ayahku “ dan tiba-tiba keluarlah banyak
anjing herder, dengan panik mereka pun berlari kearah dermaga kemudian mereka
pun menaiki kapal dan pergi menjauhi dermaga.
Malam itu awalnya
cuaca sangat cerah. Bintang bertaburan di angkasa. Kodeng bernapas lega sekali.
Namun, kelegaan Kodeng tidak bisa berlangsung lama. Secara tiba-tiba gumpalan
awan hitam datang membawa serta angin. Tak berapa lama, badai benar-benar
terjadi. Ombak menerpa perahu dengan kuat.
Pada saat genting itulah, Nyunyu berteriak “Lemparkan aku!
Lemparkan aku!”
“Apa kamu gila? Kalau aku melemparkan kamu sekarang, kamu
pasti mati” teriak Kodeng bingung
“Tidak akan. Arus di bawah permukaan laut lebih tenang dari
pada di sini “ jawab Nyunyu
Akhirnya Nyunyu pun dilemparkan ke laut
kemudian kapal pun pergi menjauhi badai
dan tiba-tiba mereka bertemu dengan kapal bajak laut Joni dan Kodeng pun
di tangkap oleh bajak laut Joni dan Kodeng bisa bertemu dengan ayahnya akan tetapi
tiba-tiba kapal bajak laut Joni akan terpecah belah akhirnya anak buah bajak
laut Joni beserta bajak laut Joni memakai kapal cadangan sementara ayah Kodeng,
Kodeng, Timot dan Hyunyu bereneng ke laut dan bajak laut Joni pun dimakan oleh
hiu yang besar dan kapal cadangan bajak laut Joni langsung ditumpangi oleh Kodeng
dan kawan-kawannya sedangkan anak buah bajak laut Joni berenang di laut , Kodeng
pun membantunya dan akhirnya anak buah bajak laut Joni memutuskan untuk menjadi
nelayan dan harta-harta rampasan bajak laut Joni di sumbangkan kepada orang
yang tidak mampu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar